Rabu, 31 Oktober 2012

Yuuk Belajar Akuntansi XI

Akuntansi sebagai Sistem Informasi dan Syarat-Syarat Kualitatif Informasi Akuntansi

Berdasarkan pekerjaan jasa tersebut, dapat dikembangkan berbagai perusahaan jasa. Misalnya, perusahaan jasa angkutan, perusahaan jasa konsultasi hukum, perusahaan jasa hiburan, atau perusahaan jasa penyewaan. Dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan-perusahaan tersebut pasti melakukan transaksi, baik transaksi yang berkaitan dengan pihak internal maupun pihak eskternal perusahaan.
Transaksi-transaksi tersebut harus ditangani dengan prosedur yang benar, di antaranya dengan melakukan kegiatan akuntansi.Kegiatan akuntansi yang dilakukan oleh suatu perusahaan merupakan suatu siklus yang saling berkaitan dan berulang-ulang. Kegiatan akuntansi perusahaan jasa dimulai dengan mencatat transaksi ke dalam jurnal, memposting jurnal ke buku besar, membuat neraca saldo, membuat jurnal penyesuaian, membuat kertas kerja, menyusun laporan keuangan, dan melakukan penutupan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi. Informasi akuntansi tersebut berguna untuk menilai keberhasilan suatu organisasi atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), mengemukakan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang. Adapun American Accounting Association (Asosiasi Akuntansi Amerika) sebuah lembaga yang paling bertanggung jawab atas pengembangan akuntansi di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.


Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi sangat diperlukan, baik oleh perorangan maupun lembaga karena informasi akuntansi dapat membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi suatu perusahaan. Walaupun informasi untuk sekelompok pemakai mungkin berbeda dengan informasi yang dibutuhkan oleh kelompok lain, tetapi akuntansi mampu menyajikan informasi keuangan bagi semua kelompok. Informasi akuntansi tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan. Oleh karena itu, sebuah laporan keuangan harus disajikan berdasarkan syarat-syarat kualitatif berikut agar informasinya dapat digunakan oleh semua pihak.

1. Dapat Dipercaya, Suatu informasi akuntansi dapat dipercaya bergantung kepada tiga hal, yaitu sebagai berikut.
  1. Dapat diuji, artinya kebenaran informasi harus dapat diuji oleh penguji independen (bebas) dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
  2. Netral, artinya informasi tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu, tetapi harus diarahkan pada ke butuhan umum pemakai.
  3. Menyampaikan yang seharusnya, artinya informasi akuntansi harus berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang sebenarnya.
2. Dapat Dipahami, Informasi akuntansi harus dapat dipahami, maksudnya informasi tersebut dinyatakan dalam bentuk dan dengan menggunakan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai sehingga informasi dapat dipahami oleh pemakai.

3. Keandalan (Reliability), Laporan keuangan yang andal (reliable), maksudnya laporan
keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan disajikan secara tulus dan jujur (faithful representation).

4. Perbandingan antara Manfaat dan Biaya, Manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang dapat diterima oleh pemakai informasi akuntansi.

5. Relevan, Laporan keuangan harus memiliki relevansi dengan kebutuhan pemakai, artinya dapat membantu pemakai dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pada masa lalu.

6. Materialitas, Laporan keuangan dikatakan material, jika kelalaian mencantumkan atau
ke salahan mencatat dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai.

7. Lengkap (Complete), Laporan keuangan bersifat lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Informasi yang disajikan harus lengkap karena jika sengaja tidak mengungkapkan secara lengkap, informasi yang disajikan menjadi tidak benar atau menyesatkan, tidak dapat diandalkan, serta tidak sempurna jika ditinjau dari segi relevansi.

8. Nilai Prediksi, Laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan.

9. Dapat Dibandingkan (Comparable), Dapat dibandingkan, maksudnya laporan keuangan dapat memudahkan pemakai dalam membandingkan laporan keuangan antar periode sehingga dapat diindentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan nya. Selain itu, pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antarperusahaan untuk mengevalusi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan keuangan secara relatif.

10. Tepat Waktu, Tepat waktu, maksudnya informasi akuntansi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan.

11. Umpan Balik (Feedback), Umpan balik, maksudnya informasi yang ada dalam laporan keuangan harus dapat me num buh kan umpan balik. Umpan balik dapat berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

12. Penyajian yang Jujur, Penyajian yang jujur, maksudnya informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan harus menggambarkan secara jujur setiap transaksi atau peristiwa lainnya dan disajikan secara wajar.

13. Substansial, Substansial, maksudnya informasi yang ada dalam laporan keuangan harus disajikan sesuai transaksi dan peristiwa lainnya dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya bentuk hukumnya.

14. Pertimbangan Sehat (Prudence), Pertimbangan sehat, maksudnya informasi akuntansi yang disajikan dapat berguna dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi karena pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian dalam melakukan perkiraan.